Rapat Anggota Luar Biasa Koperasi BKPT Dihujani Interupsi dan Teriakan Kekecewaan Para Korban

Tasikmalaya Utara,mediatindak---Rapat Anggota Luar Biasa  yang sangat ditunggu tunggu oleh para anggota Koperasi BKPT Ciawi, ahirnya kelar juga diselenggarakan pada Minggu(13/9/2020), digedung Koperasi BKPT Ciawi.

Rapat Luar Biasa yang digelar sebagai laporan pertanggung jawaban pengurus koperasi BKPT terhadap anggota Koperasi  itu dipandu oleh Kabid Koperasi Diskop UMK Naker, Suryanto, beserta Staf.

Hadir pula dari Dekopinda, PKPRI, Muspika Kecamatan Ciawi, dan sejumlah guru serta tokoh pendidikan sebagai anggota Koperasi BKPT, juga dari TIM GPK sebagai mediator sekaligus pemegang surat kuasa dari para korban BKPT. 

Rapat Luar Biasa yang diselenggarakan atas permintaan anggota Koperasi itu terselenggara atas desakan dan dorongan dari Gerakan Pencari Keadilan (GPK), dengan satu tujuan agar bisa mengambil keputusan yang pasti demi tercapainya penyelesaian ahir bagi para korban BKPT.

Atmosphir dalam rapat terasa tegang dan panas, apalagi pada saat ketua dua Koprasi BKPT, H.Soleh menyampaikan pidato pertanggung jawaban pengurus Koperasi yang dinilai bertele tele. la beberapa kali diteriaki oleh para anggota koperasi yang menyesaki ruangan, karena pidatonya terkesan cuci tangan dan selalu menyudutkan ketua1 Haji Ojak yang sudah tak berdaya.(H.Ojak sendiri tidak hadir dengan alasan sakit lambung).

Lebih memancing emosi lagi, saat H.Soleh mengatakan bahwa rapat luar biasa itu tidak sah karena tidak diikuti penuh oleh anggota murni koperasi BKPT. Padahal yang hadir jelas jelas sebagai korban dan juga anggota koperasi BKPT Ciawi sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

Tiba tiba saja seorang korban Koperasi BKPT berdiri dari kursi dan maju kedepan menuding wajah H.Soleh sambil berteriak.,"ingat koperasi ini bukan milik pengurus! tapi milik anggota koperasi sebagai pemilik yang berkuasa di koperasi ini"

"kalau ini bukan rapat luar biasa, berarti ini sudah menyangkal pernyataan pak Kabid yang telah mengesahkan bahwa ini Rapat Luar Biasa. dan saya juga anggota koperasi yang dirugikan punya hak untuk berbicara diporum ini!!"teriaknya lantang.

"berarti saya dan yang hadir disini sudah dianggap kambing congek kalau begini caranya," umpatnya sambil berteriak.

Setelah hampir terjadi kericuhan, ahirnya dalam Rapat Luar Biasa itu, dibentulah Tim Penyelesai yang akan mengambil keputusan dalam penyelesaian ahir bagi tercapainya tuntutan para korban BKPT.

Lihat video : https://youtu.be/uHmCn25yGL0

TIM Penyelesai yang dibentuk oleh Kabid Diskop beserta seluruh peserta Rapat Luar Biasa yang hadir, anggotanya berasal dari GPK, pengurus Koperasi BKPT, dan empat orang perwakilan dari UPT Pendidikan Ciawi, UPT Pagerageung, UPT Kadipaten, dan UPT Sukaresik.

Tim Penyelesai Perkara BKPT diharapkan dapat segera menyelesaikan permasalahan yang selama ini menjadi polemik dan kesengsaraan para korban BKPT, akibat mismanajemen dan keserakahan oknum pengurus Koperasi BKPT selama ini.

"Sesungguhnya sikap ego, arogan, dan ingin melanggengkan kekuasaan yang ada dibenak para pengurus Koperasi BKPT, itu merupakan gaya Regim Orde Baru yang bertentangan dengan semangat repormasi. Hanya akan menyengsarakan dan menindas Hak hak dan martabat manusia yang beradab. Mempertahankan puing puing Koperasi BKPT dengan membawa ratusan korban Koperasi sama dengan tindakan konyol yang membawa madharot, anggota sudah tidak percaya, publik pun tahu bahwa koperasi BKPT sudah hancur,"kata ketua GPK Dudi Daudi pada orasi pendeknya.

 "mungpung masih ada waktu dan kesempatan berbuatlah yang terbaik yang memberi kemanfaatan bagi umat manusia. Termasuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan yang tengah terjadi di Koperasi BKPT Ciawi. Tentunya atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, dengan kejujuran dan kebenaran. Ber Fastabikhul khairot dalam Tim Penyelesai Perkara BKPT adalah langkah nyata dalam menegakkan kebenaran," pungkasnya dalam meeting pertama Tim Penyelesai di Gedung BKPT Ciawi***Dudi Daudi