Bekasi. MediaTindak.com---Patut disesalkan di saat musim covid 19, Kepala Sekolah jarang masuk. Keadirannya selaku top manejer tentu sangat dibutuhkan para guru dan staf sekolah untuk memberi arahan dan bimbingan tugas di tengah tengah wabah korona yang KBM berlangsung Daring (dalam jaringan) dan
Luring (luar jaringan) bagi siswa yang bermasalah atau tidak punya hp dan kehabisan paket. hususnya siswa yang tidak nampu.
Demikian juga halnya di SMAN 2 Sukatani , Kabupaten Bekasi yang dipimpin Sodikin, S.Pd saat ini. Kepala sekolah yang baru menjabat ini, sejak memimpin di sekolah ini dia jarang masuk. Tim Media Tindak sudah 6 kali berkunjung untuk monitoring KBM berbasis Daring tidak pernah ada.
Jarang masuk kalau pun masuk cuman sebentar dan langsung pergi. Patut dipertanyakan kenapa dia jarang di sekolah. Sodikin tampaknya sangat beda saat dia memimpin SMAN Sukawangi yang rajin masuk dan membenahi sekolah.
Info yang beredar, dia sengaja ngumpat jarang betah di SMAN Sukatani karena banyak LSM dan pers yang datang untuk menanyakan masalahnya saat di SMAN Sukatani terkait BOS Pusat, dana Propinsi dan Bos Afirmasi.
Perlu diketahui kedatangan Media Tindak.com untuk mengklarifikasi tentang SMAN 2 saat ini, mengingat sejak Juli tahun ajaran baru, Pemprop Jabar sudah melarang pungutan iuran pendidikan, sebab sudah ada Biaya Operasional Pendidikan Daerah yang dicairkan tiap bulan.
Kadisdik Propinsi perlu kiranya menegur Kepala Sekokah yang jarang atau malas masuk.
(Tim Tindak/AP)