SINJAI,MEDIA TINDAK.COM--Badan Penelitian Aset Negara Lembaga Aliansi Indonesia, DPD Sulawesi Selatan, M.SAID MATTOREANG, sebagai bidang penelitian di Lembaga itu turun ke lapangan melihat secara langsung kondisi pekerjaan tersebut pada (13/08/2020).
M.Said menilai bahwa pekerjaan yang di lakukan oleh pihak kontaktor,salah dalam perencanaan, pasalnya beberapa gorong -gorong dan drainase ,tidak dikerjakan terlebih dahulu sebelum pengaspalan, jadi pada saat pekerjaan drainase dan gorong -gorong akan merusak aspal, karna secara otomatis menggunakan alat berat. Disamping itu material nantinya juga akan merusak aspal yang sudah ada sebelumnya.
Bahkan talud yang runtuh tidak perbaiki akibatnya akan merusak pinggiran aspal, padahal sebelumnya mereka sudah janji tidak akan diaspal sebelum gorong gorong diganti dan yang kecil gorong-gorong nya akan di ganti Dekker , namun hal itu tidak di lakukan , dan pengaspalan pun di lanjutkan 23/08/2020
Menurut masyarakat setempat hal ini sudah di sampaikan ke pihak kontraktor dan akan dikerjakan drainase dan gorong gorong setelah pengaspalan selesai kata seorang warga yg tidak ingin namanya di sebutkan.mereka juga menyebutkan bahwa pihak DPRD juga sudah turun kelapangan.namun tidak ada perubahan dari yg sebelumnya
Said menilai, ini satu kekeliruan dalam mengerjakan proyek Hotmix ,yang mana seharusnya dikerjakan terlebih dahulu justru di abaikan .
Said juga menilai pihak konsultan pengawas juga seharusnya jeli melihat persoalan ini, "Jagan justru melakukan pembiaran, dan mengikuti kemauan kontraktor nya,"pungkasnya
Ditempat terpisah Kadis PUPR, ANDI TAUFIK SALEH, yang sempat dikonfirmasi sudah memanggil kontraktor terkait permasalahan ini dan siap untuk melakukan perbaikan.
Namun sangat disayangkan seolah olah pihak kontraktor tidak mengindahkan apa yang disampaikan Kadis, karna sampai pengaspalan selesai tidak ada perubahan. Bahkan gorong gorong yang tersumbat tidak diangkat langsung diaspal begitu pun dengan talud, akhirnya pinggiran aspal sudah mulai jatuh, padahal ini baru 1x24jam.***TIM TINDAK
