Bandung,TINDAK---Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) sekaligus Panglima Santri Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, umat Muslim di Jabar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Syariah sekaligus pembangunan di Jabar lewat pelaksanaan ibadah haji.
Caranya, lanjut Kang Uu, dengan menggunakan layanan bank BJB dan bank BJB Syariah dalam penyetoran biaya ibadah haji. Bank BJB dan BJB Dyariah pun telah menandatangani perjanjian kerja sama Layanan Syariah Bank Umum (LSBU) Haji pada Jumat, 7 Agustus 2020, di Kota Bandung.
"Dengan diberikannya kewenangan BJB Syariah sebagai salah satu perbankan untuk menerima setoran ONH (ongkos naik haji) di Jabar, saya berharap seluruh warga yang ingin melaksanakan ibadah haji dari mulai tahun ini untuk (menyetor) lewat BJB Syariah dan BJB konvensional," ucap Kang Uu di Kota Bandung, Jumat (7/8/20).
"Karena (warga) juga harus paham bjb ini milik Jabar sehingga keuntungannya pun akan kembali ke masyarakat Jabar dalam bentuk pembangunan. Bertransaksi di bjb sama dengan membangun Jabar. _Ke Makkah na lewat bjb_ (ke Makkah-nya lewat bjb)," tegasnya.
Untuk menjadi pengguna layanan penerimaan setoran haji dari BJB, Kang Uu menambahkan, warga bisa mengikuti prosedur pendaftaran yang berlaku, antara lain membuka buku tabungan, melakukan setoran awal, hingga mendaftarkan diri ke Kementerian Agama kabupaten/kota masing-masing.
Dengan menggunakan BJB, Kang Uu menilai warga pun dimudahkan karena BJB sudah memiliki kantor cabang pembantu yang tersebar di tingkat kecamatan.
Selain itu, dengan adanya layanan penerimaan setoran biaya haji oleh bjb, Kang Uu yakin hal itu bisa menghadirkan multiplie effect bagi kegiatan perbankan BJB di Jabar.
"Jika dana haji disimpan di BJB, bisa dimanfaatkan juga oleh perbankan bjb-nya. Asalkan pendaftarnya banyak dari tahun ke tahun," ucap Kang Uu.
Kang Uu juga menyoroti penduduk Muslim di Jabar yang berjumlah lebih dari 40 juta jiwa atau mayoritas dari total hampir 50 juta jiwa penduduk. Sementara setiap tahunnya, Kang Uu berujar, tidak kurang dari 28 ribu warga Jabar mengikuti pelaksanaan ibadah haji.
"Provinsi (dengan jumlah jemaah haji) paling besar di antara 34 provinsi (di Indonesia), dibandingkan dengan Malaysia pun lebih banyak (jemaah haji) Jabar," tutur Kang Uu.
"Jadi ini sebuah potensi yang harus dimanfaatkan dan diraih umat Islam Jabar sekaligus juga untuk perkembangan ekonomi syariah di Jabar. Karena bjb syariah ini adalah lembaga yang sesuai dengan konsep agama Islam, jadi selain (kontribusi) pembangunan Jabar ada unsur dakwahnya dan kehalalannya bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Kepada generasi milenial, Kang Uu juga mendorong mereka mendaftarkan diri sedini mungkin untuk mengikuti ibadah haji. Dengan begitu, saat tiba waktunya berangkat haji, mereka masih berada di kisaran usia yang secara fisik kuat.
"Sayamengajak seluruh masyarakat mulai (daftar) haji di usia muda. Karena ibadah haji itu fi'liyah, artinya ada kegiatan yang membutuhkan gerakan fisik," kata Kang Uu.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat yang sudah mampu, kenapa tidak untuk segera daftar (haji) lewat (layanan) bjb ini. Jadi segera daftar agar tidak terlalu lama menunggu sehingga saat waktunya dia berangkat, usianya masih muda, badannya masih sehat," pungkasnya**likasari/toto sudarto.