Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya lndonesia Sudah Masuk Warisan Dunia
Majalengka, TINDAK----Padepokan Pencak Silat Buana Mekar di Desa Girimukti, Kecamatan Malausma, yang sudah berdiri sejak tahun 1968, keberadaannya seperti kerakap tumbuh dibatu, mati tidak hidup susah.
Padahal sebagai warisan budaya daerah yang menjadi kebanggaan orang sunda, apalagi sudah diakui oleh badan dunia sebagai warisan budaya tak benda, harus dikembangkan dan dilestarikan. Namun jika melihat seni pencak silat Buana Mekar, tidak mekar dan maju, justru nyaris punah.
Abduloh ketua Padepokan Pencak Silat Buana Mekar mengatakan kepada TINDAK, bahwa ia bersama anggotanya yang berjumlah 30 orang butuh bantuan dari pemerintah, baik tingkat desa atau pun Kabupaten. Sekarang butuh kendang, kempul, terompet, gong, dan sound system.
"enam bulan lalu kami sudah bikin proposal yang dititipkan ke desa melalui Sekdes, namun sampai saat ini belum ada inpormasinya," katanya berharap.
Pemerintah daerah harus memperhatikan dan ikut mengembangkan Seni Budaya sebagai kekayaan budaya daerah, sebagaimana harapan pemerintah RI melalui Kementerian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata. Kemajuan suatu daerah bukan hanya dari bangunan infrasruktur saja, tapi dari tingkat seni, budaya, dan kearipan lokal lainnya***red