TERSANGKA KPK WALI KOTA TASIKMALAYA MASIH BERANI BIKIN ULAH, GERAKAN SANTRI BERSARUNG
“Dalam hal ini, Wali kota harus bertanggung jawab sepenuhnya juga ketika menyuruh masyarakat untuk diam di rumah tapi hak ny tidak dipenuhi, padahal semua masyarakat yang terdampak Covid619 mempunyai hak yang sama secara konstitusi,” terang Fahmi kepada media, Senin malam (11/05/2020)
Lebih lanjut Fahmi mengatakan, secara konstitusi pemerintah bukan memberi bantuan tapi pemerintah harus memberikan apa yang sudah menjadi hak masyarakat. Karena menurutnya, mereka (Pemerintah.red) menggunakan uang negara, bukan uang pribadi.
“Jadi salah kaprah juga ketika Wali Kota mengklaim bahwa bantuan itu dari Wali Kota. Harusnya pemerintahan juga ikut hadir untuk memberikan hak masyarakat,” tambahnya.
Adapun bentuk protes Gerakan Santri Bersarung ini, selain diluangkan dalam media sosial juga dengan membentangkan spanduk di beberapa tempat strategis di Kota Tasikmalaya, seperti Depan Perkantoran, Perapatan Kejaksaan, Simpang lima, RE Martadinata, BRP dan Rancabango.
“Kami Akan terus menyuarakan sikap protes atas kebijakan Wali Kota jika otak beliau masih belum sehat, Ingat. ! INI BARU PERMULAAN.” pungkasnya. (CH)
Kota Tasikmalaya, TINDAK---Tasikmalaya – Tak ada bosannya, Wali Kota Tasikmalaya lagi-lagi bikin kekecewaan kepada masyarakat.
Segala bentuk kebijakan Wali Kota tidak pro rakyat. Komandan Gerakan Santri Bersarung, Fahmi mengutarakan bahwa dalam masa pandemi Covid-19 ini, Pemkot Tasikmalaya malah lebih mengutamakan pengadaan sarung daripada memikirkan perut masyarakat terdampak.“Dalam hal ini, Wali kota harus bertanggung jawab sepenuhnya juga ketika menyuruh masyarakat untuk diam di rumah tapi hak ny tidak dipenuhi, padahal semua masyarakat yang terdampak Covid619 mempunyai hak yang sama secara konstitusi,” terang Fahmi kepada media, Senin malam (11/05/2020)
Lebih lanjut Fahmi mengatakan, secara konstitusi pemerintah bukan memberi bantuan tapi pemerintah harus memberikan apa yang sudah menjadi hak masyarakat. Karena menurutnya, mereka (Pemerintah.red) menggunakan uang negara, bukan uang pribadi.
“Jadi salah kaprah juga ketika Wali Kota mengklaim bahwa bantuan itu dari Wali Kota. Harusnya pemerintahan juga ikut hadir untuk memberikan hak masyarakat,” tambahnya.
Adapun bentuk protes Gerakan Santri Bersarung ini, selain diluangkan dalam media sosial juga dengan membentangkan spanduk di beberapa tempat strategis di Kota Tasikmalaya, seperti Depan Perkantoran, Perapatan Kejaksaan, Simpang lima, RE Martadinata, BRP dan Rancabango.
“Kami Akan terus menyuarakan sikap protes atas kebijakan Wali Kota jika otak beliau masih belum sehat, Ingat. ! INI BARU PERMULAAN.” pungkasnya. (CH)