Sinjai mediatindak.com - 03/2020 Seorang laki-laki paru baya mendatangi, kantor dinas kesehatan kabupaten Sinjai, Untuk klarifikasi terkait adanya isu serta rekaman yang melibatkan, dua orang pegawai Puskesmas, Mr dan EK Kelurahan Mannnati kec Tellulimpoe kab Sinjai, yang diduga mempunyai kedekatan khusus. Menurut rekaman ini tanpa di segaja terkirim ke group WA, yg akhirnya mengundang berbagai pertanyaan, baik kerabat dan masyarakat sekitar.
A. Suryanto Asapa (Kadis), pada saat di konfirmasi di ruang kerjanya, membenarkan adanya laporan ke pihaknya pada hari rabu 24 Februari, dan pada hari Kamis 25 Februari 2020, AE (pelapor) MR&EK.
Di pertemukan di satu ruangan terkait laporan kemarin, dalam mediasi ini di hadiri langsung oleh kadis dan stafnya, kepada media dan BPAN LAI, Kadiskes menyampaikan kalau permasalahan ini sudah selesai, dan AE di minta untuk menyampaikan ke keluarga, hal tsbt sudah di lakukan oleh AE,
Namun siapa sangka permasalahan semakin mencuat dengan kehadiran suaminya EK, mula-mula berniat agar keluarga nya bisa kembali' seperti sedia kala, namun harapan hanya tinggal sebuah harapan, karna sang isteri tak ingin lg bersamanya dengan alasan malu dengan ocehan orang dan juga merasa terganggu dengan deringan suara telfon dari suaminya, di kalangan suaminya keluar daerah, menanggapi hal ini, suami merasa heran ada apa sebenarnya,.
Tak sampai di situ tgl 29/02/2020 suami isteri kembali di mediasi, di kantor kelurahan, g di hadiri A.Ali Imran (lurah)kepala lingkungan Bonto asa, kerabat dari kedua belah pihak,tp juga TDK membuahkan hasil , karena istrinya , menganggap rumah tangga tak perlu LG di lanjutkan ,dengan dalih dan alasan yg susah di cerna dan di fahami suami.
Di tempat terpisah BPAN LAI, dan MEDIA mendatangi MR (di duga pelaku) di rumah dinasnya, saat di wawancara, MR mengatakan saya adalah korban yg di fitnah, di tanya kedekatan dgn IT, mereka mengatakan kita tak lebih dari sekedar teman, terkait nama yg di sebut dalam rekaman, itu cuma kebetulan, juga terkait mutasinya sehingga berada di puskesmas ini, tdk ada kaitannya dengan berita yg berkembang bahwa sudah sering melakukan hal "yg sedemikian rupa, lg.
"itu fitnah, nah klau terkait masalah setrika baju, memang sy akui pernah, tp apakah itu salah? Mereka jg mengakui pernah ke rumah tapi bersama sepupunya, dia TDK pernah kesini sendirian, dan kalau ini terus berlanjut, sy jg bisa menuntut pengembalian nama baik kata MR, di sisi lain masyarakat setempat merasa resah, sehingga berita ini di turunkan belum ada kesepakatan apapun, alias masih mengambang.(M.sais mattoreang)