Labuhanbatu Selatan, media tindak.com--Dana Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes) desa Pasir Tuntung kecamatan Kotapinang kabupaten Labuhanbatu Selatan dipertanyakan warga , menurut informasi yg beredar dimasyarakat pada tahun 2017 dana Bumdes dari Dana Desa (DD) sebesar Rp 200 juta dan tahun 2018 sebesar Rp 300 juta .
menurut penuturan warga yang namanya tak mau disebutkan " kami heran melihat BUMdes didesa kami ini soalnya informasi yang beredar dimasyarakat pd tahun 2017 dana Bumdes sebesar 200 juta untuk pembuatan kandang ayam namun hingga kini tak seekor pun ayam dikandang itu dan pada tahun 2018 beredar informasi dimasyarakat dana Bumdes sebesar 300 juta dipergunakan untuk pembuatan kandang kambing serta pembelian 70 ekor kambing sisanya pembuatan tratak .
Hal ini juga menjadi pertanyaan kami b
Hal
Bahwin selaku bendahara BUmdes desa Pasir Tuntung ketika dikonfirmasi awak media mengatakan " iya bang dana BUMdes tahun 2017 sebesar Rp 200 juta dan 2018 sebesar 300 juta , pada tahun 2017 dana sebesar Rp 200 juta digunakan untuk membuat kandang ayam dan pada tahun 2018 dana sebesar Rp 300 juta dipergunakan untuk membuat teratak untuk disewakan serta untuk membeli 70 ekor kambing beserta kandangnya " jelasnya .
masih penuturan Bahwin " tahun 2017 dana Rp 200 juta digunakan membuat kandang ayam namun gagal karena perusahaan mitra BUMdes tidak mau mengisi bibit ayam kekandang dengan alasan akses jalan kurang memadai dan hingga kini kandang kosong " tuturnya
Menyikapi hal tersebut, Tokoh Pemuda Desa Pasir Tuntung Safrizal U Hsb (43) angkat bicara saat saat dikonfirmasi dikediamannya selasa 14/1-2020 ,"mengatakan," Sejak dibentuknya BUMdes desa Pasir tuntung,Masyarakat hanya sebagai pelengkap saja dan kurangnya komunikasi antara pengurus BUMDes dengan masyarakat,bahkan kurangnya keterbukaan dana BUMdes kepada masyarakat.
,"Kami masyarakat disini(Desa Pasir tuntung) kurang tau pasti kemana semua dana BUMdes yang dikelola oleh Pengurus BUMDes,Namun menurut informasi yang berkembang dimasyarakat,dana BUMdes tahun 2017 sebesar Rp 200 jt digunakan untuk membuat kandang ayam,tapi sampai saat ini kandang itu tidak pernah berisi ayam,bahkan alat untuk membubut ayamnya juga kada dikandang itu,dan juga Dana BUMdes tahun 2018,itu gunakan untuk membuat kandang kambing, dan membeli kambing lebih kurang sebanyak 70 atau 60 ekor,lalu sisanya buat teratak hal itu juga jadi tanya masyarakat, Sebab kambingnya sudah tidak ada lagi,menurut informasi,katanya kambing itu dibawa ke salah satu desa untuk perkembangan,karena disini banyak yang mati,itu lah Informasinya,bang,"ungkapnya pada awak media tidak.com
Ditempat terpisah.R.Siregar (49) Warga desa Pasir tuntung
Hal ini dikatakannya,hal ini kami sampaikan berdasarkan keresahan di Tengah Masyarakat Desa Pasir tuntung yang mempertanyakan dana BUMDes yang berdiri sejak Tahun 2016 tersebut yang terindikasi adanya dugaan permainan yang dilakukan Oleh Kepala Desa untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
Dari awal mula berdirinya BUMDes tersebut tahun 2017 dengan penganggaran ± 200 juta sangat miris karena dana tersebut hanya digunakan oleh pengurus saja dan lebih mengherankan lagi menurut informasi dan klarifikasi dari Bendahara BUMDes sendiri dana ± 200 dan 300 juta ini dikelola oleh Ketua Bumdes dan Bendahara.
Sebelumnya salah seorang warga sebagai pengangon kambing tersebut,yang tidak mau disebutkan jati dirinya,saat ditemui dikediamannya,mengatakan, "kambing itu memang ada dulunya,sebanyak 70 ekor,dan kambing itu sekarang sudah dikirim ke desa lain,karena banyak yang pada mati sehingga harus dipindahkan,begitulah kata pengurus BUMDes,Upah ngangon aja tidak belum dibayar selama tiga bulan,"terangnya.
Bahwin,Bendahara BUMDes karya Maju Desa Pasir tuntung saat dikonfirmasi Di Aek tokoh,menjelaskan kepada awak media tentang Dana BUMdes tahun 2017-2018,membenarkan bahwa dana anggaran BUMdes tahun 2017 sebesar Rp 200 jt digunakan untuk membuat kandang ayam dan dana BUMdes tahun 2018 sebesar Rp 300jt.
Bahwin,"mengatakan," dana BUMdes tahun 2017 kita gunakan buat kandang ayam serta peralatan sebesar Rp 200 jt namun terkendalanya karena perusahaan untuk menjadi mitra tidak mau dengan alasan akses jalan susah untuk menuju lokasi,"katanya.
Lebih lanjut," Bahwin,menjelaskan,"dana BUMdes tahun 2018 sebesar Rp 300 jt digunakan untuk membuat kandang kambing dan membeli kambing sebanyak 70 ekor serta membuat teratak sebanyak 6 pasang, saat ditanya tentang keberadaan kambing,Bahwin,"menerangkan bahwa kambing saat disini banyak yang mati sehingga kita pindahkan keDesa lain,namun ketika ditanya keadaan kambing, akhirnya Bahwin, mengungkapkan,bahwa kambing tersebut sudah dijual, namun belum dibayar lunas dibayar oleh pembeli."katanya.
Bahwin juga, mengatakan bahwa pengelola BUMdes selama ini cuma ketua dan Bendahara.
,"iya bang,Pengelolaan BUMdes selama ini dikelola oleh dua orang pengurus BUMdes,dan kalau pun mau datanya,nanti saya Kordinasi dulu pak Kades,ungkapnya.
Lalu awak media,menanyakan terkait dengan Dana BUMdes,kepada Sekdes (Sukatno) diruang kerjanya 14-1-2020,mengatakan belum menerima laporan apapun baik LPJ atau yang lainnya dari BPD atau pengurus BUMDes.
,"Saya belum menerima laporan keuangan atau pertanggung jawaban BUMdes sampai saat ini,sehingga saya tidak dapat memberikan penjelasan, kepada bapak," terangnya.
Ketua BPD Desa Pasir tuntung (H.Herman Dlt) saat dikonfirmasi, melalui telpon,mengatakan, saya tidak tau mengenai BUMdes, karena saya baru saja jadi BPD.
,"Saya tidak tau terkait dengan dana BUMdes, karena saya baru saja menjabat dalam beberapa bulan sebagai ketua BPD,"terangnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Manejer BUMdes (Akbar) belum mau dikonfirmasi, terkait dengan dana BUMdes.
Namun masyarakat berharap agar penegak hukum dapat menindak dan memeriksa Dana BUMdes yang dikelola oleh Maju karya,untuk menghapus koruptor dinegara ini,serta keterbukaan publik.
Seperti yang diungkapkan J Harahap.
“Kami berharap kepada Pemerintahan Desa Bingkat untuk lebih transparan dalam Penggunaan Anggaran Dana Desa terutama untuk BUMDes dan Pembangunan infrasuktur lainnya, dikarenakan ini adalah awal dan untuk selanjutnya masih banyak lagi laporan yang akan kami sampaikan yang pada saat ini masih dalam proses investigasi di lapangan,”pungkasnya.(Khairul Sipahutar SH)
menurut penuturan warga yang namanya tak mau disebutkan " kami heran melihat BUMdes didesa kami ini soalnya informasi yang beredar dimasyarakat pd tahun 2017 dana Bumdes sebesar 200 juta untuk pembuatan kandang ayam namun hingga kini tak seekor pun ayam dikandang itu dan pada tahun 2018 beredar informasi dimasyarakat dana Bumdes sebesar 300 juta dipergunakan untuk pembuatan kandang kambing serta pembelian 70 ekor kambing sisanya pembuatan tratak .
Hal ini juga menjadi pertanyaan kami b
Hal
Bahwin selaku bendahara BUmdes desa Pasir Tuntung ketika dikonfirmasi awak media mengatakan " iya bang dana BUMdes tahun 2017 sebesar Rp 200 juta dan 2018 sebesar 300 juta , pada tahun 2017 dana sebesar Rp 200 juta digunakan untuk membuat kandang ayam dan pada tahun 2018 dana sebesar Rp 300 juta dipergunakan untuk membuat teratak untuk disewakan serta untuk membeli 70 ekor kambing beserta kandangnya " jelasnya .
masih penuturan Bahwin " tahun 2017 dana Rp 200 juta digunakan membuat kandang ayam namun gagal karena perusahaan mitra BUMdes tidak mau mengisi bibit ayam kekandang dengan alasan akses jalan kurang memadai dan hingga kini kandang kosong " tuturnya
Menyikapi hal tersebut, Tokoh Pemuda Desa Pasir Tuntung Safrizal U Hsb (43) angkat bicara saat saat dikonfirmasi dikediamannya selasa 14/1-2020 ,"mengatakan," Sejak dibentuknya BUMdes desa Pasir tuntung,Masyarakat hanya sebagai pelengkap saja dan kurangnya komunikasi antara pengurus BUMDes dengan masyarakat,bahkan kurangnya keterbukaan dana BUMdes kepada masyarakat.
,"Kami masyarakat disini(Desa Pasir tuntung) kurang tau pasti kemana semua dana BUMdes yang dikelola oleh Pengurus BUMDes,Namun menurut informasi yang berkembang dimasyarakat,dana BUMdes tahun 2017 sebesar Rp 200 jt digunakan untuk membuat kandang ayam,tapi sampai saat ini kandang itu tidak pernah berisi ayam,bahkan alat untuk membubut ayamnya juga kada dikandang itu,dan juga Dana BUMdes tahun 2018,itu gunakan untuk membuat kandang kambing, dan membeli kambing lebih kurang sebanyak 70 atau 60 ekor,lalu sisanya buat teratak hal itu juga jadi tanya masyarakat, Sebab kambingnya sudah tidak ada lagi,menurut informasi,katanya kambing itu dibawa ke salah satu desa untuk perkembangan,karena disini banyak yang mati,itu lah Informasinya,bang,"ungkapnya pada awak media tidak.com
Ditempat terpisah.R.Siregar (49) Warga desa Pasir tuntung
Hal ini dikatakannya,hal ini kami sampaikan berdasarkan keresahan di Tengah Masyarakat Desa Pasir tuntung yang mempertanyakan dana BUMDes yang berdiri sejak Tahun 2016 tersebut yang terindikasi adanya dugaan permainan yang dilakukan Oleh Kepala Desa untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
Dari awal mula berdirinya BUMDes tersebut tahun 2017 dengan penganggaran ± 200 juta sangat miris karena dana tersebut hanya digunakan oleh pengurus saja dan lebih mengherankan lagi menurut informasi dan klarifikasi dari Bendahara BUMDes sendiri dana ± 200 dan 300 juta ini dikelola oleh Ketua Bumdes dan Bendahara.
Sebelumnya salah seorang warga sebagai pengangon kambing tersebut,yang tidak mau disebutkan jati dirinya,saat ditemui dikediamannya,mengatakan, "kambing itu memang ada dulunya,sebanyak 70 ekor,dan kambing itu sekarang sudah dikirim ke desa lain,karena banyak yang pada mati sehingga harus dipindahkan,begitulah kata pengurus BUMDes,Upah ngangon aja tidak belum dibayar selama tiga bulan,"terangnya.
Bahwin,Bendahara BUMDes karya Maju Desa Pasir tuntung saat dikonfirmasi Di Aek tokoh,menjelaskan kepada awak media tentang Dana BUMdes tahun 2017-2018,membenarkan bahwa dana anggaran BUMdes tahun 2017 sebesar Rp 200 jt digunakan untuk membuat kandang ayam dan dana BUMdes tahun 2018 sebesar Rp 300jt.
Bahwin,"mengatakan," dana BUMdes tahun 2017 kita gunakan buat kandang ayam serta peralatan sebesar Rp 200 jt namun terkendalanya karena perusahaan untuk menjadi mitra tidak mau dengan alasan akses jalan susah untuk menuju lokasi,"katanya.
Lebih lanjut," Bahwin,menjelaskan,"dana BUMdes tahun 2018 sebesar Rp 300 jt digunakan untuk membuat kandang kambing dan membeli kambing sebanyak 70 ekor serta membuat teratak sebanyak 6 pasang, saat ditanya tentang keberadaan kambing,Bahwin,"menerangkan bahwa kambing saat disini banyak yang mati sehingga kita pindahkan keDesa lain,namun ketika ditanya keadaan kambing, akhirnya Bahwin, mengungkapkan,bahwa kambing tersebut sudah dijual, namun belum dibayar lunas dibayar oleh pembeli."katanya.
Bahwin juga, mengatakan bahwa pengelola BUMdes selama ini cuma ketua dan Bendahara.
,"iya bang,Pengelolaan BUMdes selama ini dikelola oleh dua orang pengurus BUMdes,dan kalau pun mau datanya,nanti saya Kordinasi dulu pak Kades,ungkapnya.
Lalu awak media,menanyakan terkait dengan Dana BUMdes,kepada Sekdes (Sukatno) diruang kerjanya 14-1-2020,mengatakan belum menerima laporan apapun baik LPJ atau yang lainnya dari BPD atau pengurus BUMDes.
,"Saya belum menerima laporan keuangan atau pertanggung jawaban BUMdes sampai saat ini,sehingga saya tidak dapat memberikan penjelasan, kepada bapak," terangnya.
Ketua BPD Desa Pasir tuntung (H.Herman Dlt) saat dikonfirmasi, melalui telpon,mengatakan, saya tidak tau mengenai BUMdes, karena saya baru saja jadi BPD.
,"Saya tidak tau terkait dengan dana BUMdes, karena saya baru saja menjabat dalam beberapa bulan sebagai ketua BPD,"terangnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Manejer BUMdes (Akbar) belum mau dikonfirmasi, terkait dengan dana BUMdes.
Namun masyarakat berharap agar penegak hukum dapat menindak dan memeriksa Dana BUMdes yang dikelola oleh Maju karya,untuk menghapus koruptor dinegara ini,serta keterbukaan publik.
Seperti yang diungkapkan J Harahap.
“Kami berharap kepada Pemerintahan Desa Bingkat untuk lebih transparan dalam Penggunaan Anggaran Dana Desa terutama untuk BUMDes dan Pembangunan infrasuktur lainnya, dikarenakan ini adalah awal dan untuk selanjutnya masih banyak lagi laporan yang akan kami sampaikan yang pada saat ini masih dalam proses investigasi di lapangan,”pungkasnya.(Khairul Sipahutar SH)