Pelayanan di Desa Bukit Harapan,Kecamatan Gantarang Sangat Buruk
Bulukumba,TINDAK MEDIA----Desa adalah lembaga pemerintah yang ada didaerah untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat diwilayah desa. Desa juga merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah daerah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Harus bisa mensejahterakan raktyatnya, apalagi sekarang sudah ditunjang dengan Dana Desa, Banprop, ADD, Aspirasi, dana perimbangan, dan gaji perangkat serta fasilitas lainnya. Ini semuanya demi kemajuan masyarakat desa.
Melihat situasi dan kondisi di Desa Bukit Harapan terutama dalam disiplin kerja ternyata sangat jauh dari apa yang diharapkan. Berdasarkan pemantauan BASUS D 88 dan media TINDAK, setelah beberapa kali menerima laporan kekecewaa warga, sungguh sangat mengkhawatirkan, Selasa (17/9)
Pemerintah Desa Bukit Harapan Kecamatan Gantarang, Bulukumba, banyak menuai kritikan dari masyarakat yang kecewa terhadap pelayanan kepada masyarakat. Mulai dari jam kerja yang tidak beraturan, para perangkat desa yang seenaknya datang dan pulang.
" mereka digaji dari uang rakyat, seharusnya para staf kantor bekerja secara profesional dan tepat waktu ,ini kesekian kalinya terjadi. Lihat masyarakat yang membutuhkan pelayanan harus nunggu berjam jam" kata Hamzah dari aktipis BASUS D 88.
Saat TINDAK mendatangi kantor desa Bukit Harapan, jam 9.30 pagi, ternyata kantor masih kosong, kami terpaksa menunggu bersama dua warga yang sudah datang lebih awal di kantor, tanpa menunggu lama kami terpaksa mendatangi rumah Sekdes, Mustamin S.Sos.
Ternyata buruknya layanan publik di desa Bukit Harapan setelah meninggalnya Kepala Desa. Sedangkan sang Sekdes saat ditanya kenapa masih berada dirumah pada jam kantor, ia menjawab dengan menunjukkan bisulnya dibagian pantat. Sekdes pun mengakui akan segala kekurangan dan buruknya pelayanan terhadap warga desa nya selama ini.
Sekdes pun berangkat ke kantor desa bersama kami. Saat itu pukul 11.00 .Belum sampai diruangan kantor sudah kelihatan ada delapan orang yang menunggu pelayanan. Warga itu ternyata sudah menunggu sejak pagi.***Said Mattoreang.
Bulukumba,TINDAK MEDIA----Desa adalah lembaga pemerintah yang ada didaerah untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat diwilayah desa. Desa juga merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah daerah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Harus bisa mensejahterakan raktyatnya, apalagi sekarang sudah ditunjang dengan Dana Desa, Banprop, ADD, Aspirasi, dana perimbangan, dan gaji perangkat serta fasilitas lainnya. Ini semuanya demi kemajuan masyarakat desa.
Melihat situasi dan kondisi di Desa Bukit Harapan terutama dalam disiplin kerja ternyata sangat jauh dari apa yang diharapkan. Berdasarkan pemantauan BASUS D 88 dan media TINDAK, setelah beberapa kali menerima laporan kekecewaa warga, sungguh sangat mengkhawatirkan, Selasa (17/9)
Pemerintah Desa Bukit Harapan Kecamatan Gantarang, Bulukumba, banyak menuai kritikan dari masyarakat yang kecewa terhadap pelayanan kepada masyarakat. Mulai dari jam kerja yang tidak beraturan, para perangkat desa yang seenaknya datang dan pulang.
" mereka digaji dari uang rakyat, seharusnya para staf kantor bekerja secara profesional dan tepat waktu ,ini kesekian kalinya terjadi. Lihat masyarakat yang membutuhkan pelayanan harus nunggu berjam jam" kata Hamzah dari aktipis BASUS D 88.
Saat TINDAK mendatangi kantor desa Bukit Harapan, jam 9.30 pagi, ternyata kantor masih kosong, kami terpaksa menunggu bersama dua warga yang sudah datang lebih awal di kantor, tanpa menunggu lama kami terpaksa mendatangi rumah Sekdes, Mustamin S.Sos.
Ternyata buruknya layanan publik di desa Bukit Harapan setelah meninggalnya Kepala Desa. Sedangkan sang Sekdes saat ditanya kenapa masih berada dirumah pada jam kantor, ia menjawab dengan menunjukkan bisulnya dibagian pantat. Sekdes pun mengakui akan segala kekurangan dan buruknya pelayanan terhadap warga desa nya selama ini.
Sekdes pun berangkat ke kantor desa bersama kami. Saat itu pukul 11.00 .Belum sampai diruangan kantor sudah kelihatan ada delapan orang yang menunggu pelayanan. Warga itu ternyata sudah menunggu sejak pagi.***Said Mattoreang.