Potret SMPN 6 Moncongloe Bulu yang Memperihatinkan, Kasek Susah ditemui, Siswa Tidak Tersiplin.
Maros,TINDAK MEDIA***-Siang itu pukul 11.30 Jurnalis TINDAK datang ke SMPN 6 Moncongloe Bulu, yang berada di desa Maros, ada sedikit yang akan disampaikan kepada Kepala Sekolah, terkait punggutan terhadap orang tua siswa. Punggutan yang meresahkan orang tua siswa itu untuk menembok Lapangan upacara supaya tidak becek jika ada hujan.
Saat itu Kepala Sekolah yang bernama Supratno tidak ada disekolah, menurut salah seorang guru sedang ada pertemuan, entah pertemuan apa dan dimana, karena guru itu tidak mau menjelaskan. Ahirnya Jurnalis Tindak balik lagi namun sempat mewawancarai beberapa siswa terkait uang punggutan buat lapang upacara, berdasarkan pengakuan mereka benar bahwa ada pungutan sebesar 100.000 persiswa.
Berdasarkan temuan yang berhasil dihimpun dari orang tua siswa, bahwa bukan hanya punggutan itu saja, Kepsek Supratno pun mengatur pungutan kepada siswa untuk biaya bangku dan kursi setiap memasuki tahun ajaran baru.
Penasaran harus bertemu dengan Kepsek yang susah untuk ditemui, pada hari Senin(5/8),Jurnalis TINDAK datang lagi ke SMPN 6 Moncongmoe Bulu, kali ini ditemani rekan dari LSM ,Anwar Usman. Lagi lagi sang Kepsek tidak ada di Sekolah, menurut guru guru sedang rapat dinas. Tapi menurut seorang guru wanita yang ternyata adalah nyonya dari Supratno, "sebentar lagi bapa datang ,ini lagi diperjalanan", .Ditunggu sampai pegel sang Kasek tidak datang.
Istri kasek SMPN 6 Moncongmoe Bulu ini adalah seorang guru Kasek disalah satu SDN diwilayah Moncongloe Bulu. Saat bertemu disekolah SMPN 6 ini terlihat sedang ngerumpi dan makan goreng singkong. Yang jadi pertanyaan apakah ibu ini rangkap jabatan atau sedang main??, padahal hari itu jam prime time untuk pelaksanaan KBM, karena hari Senin. Mengapa tidak berada di Sekolahnya tempat ia bertugas?
Sambil menunggu dengan rasa jengkel, kami melihat para siswa yang sedang main game disamping sekolah, ada juga yang sedang merokok. Aneh seakan pemandangan yang biasa dan tak pernah dihiraukan oleh para guru pendidik, padahal ini terjadi dilingkungan sekolah. Para guru di SMPN 6 Moncongloe Bulu seakan membiarkan anak anak didiknya bertingkah semaunya. Sungguh ini potret pendidikan yang memprihatinkan.***Abdul Wahid
Maros,TINDAK MEDIA***-Siang itu pukul 11.30 Jurnalis TINDAK datang ke SMPN 6 Moncongloe Bulu, yang berada di desa Maros, ada sedikit yang akan disampaikan kepada Kepala Sekolah, terkait punggutan terhadap orang tua siswa. Punggutan yang meresahkan orang tua siswa itu untuk menembok Lapangan upacara supaya tidak becek jika ada hujan.
Saat itu Kepala Sekolah yang bernama Supratno tidak ada disekolah, menurut salah seorang guru sedang ada pertemuan, entah pertemuan apa dan dimana, karena guru itu tidak mau menjelaskan. Ahirnya Jurnalis Tindak balik lagi namun sempat mewawancarai beberapa siswa terkait uang punggutan buat lapang upacara, berdasarkan pengakuan mereka benar bahwa ada pungutan sebesar 100.000 persiswa.
Berdasarkan temuan yang berhasil dihimpun dari orang tua siswa, bahwa bukan hanya punggutan itu saja, Kepsek Supratno pun mengatur pungutan kepada siswa untuk biaya bangku dan kursi setiap memasuki tahun ajaran baru.
Penasaran harus bertemu dengan Kepsek yang susah untuk ditemui, pada hari Senin(5/8),Jurnalis TINDAK datang lagi ke SMPN 6 Moncongmoe Bulu, kali ini ditemani rekan dari LSM ,Anwar Usman. Lagi lagi sang Kepsek tidak ada di Sekolah, menurut guru guru sedang rapat dinas. Tapi menurut seorang guru wanita yang ternyata adalah nyonya dari Supratno, "sebentar lagi bapa datang ,ini lagi diperjalanan", .Ditunggu sampai pegel sang Kasek tidak datang.
Istri kasek SMPN 6 Moncongmoe Bulu ini adalah seorang guru Kasek disalah satu SDN diwilayah Moncongloe Bulu. Saat bertemu disekolah SMPN 6 ini terlihat sedang ngerumpi dan makan goreng singkong. Yang jadi pertanyaan apakah ibu ini rangkap jabatan atau sedang main??, padahal hari itu jam prime time untuk pelaksanaan KBM, karena hari Senin. Mengapa tidak berada di Sekolahnya tempat ia bertugas?
Sambil menunggu dengan rasa jengkel, kami melihat para siswa yang sedang main game disamping sekolah, ada juga yang sedang merokok. Aneh seakan pemandangan yang biasa dan tak pernah dihiraukan oleh para guru pendidik, padahal ini terjadi dilingkungan sekolah. Para guru di SMPN 6 Moncongloe Bulu seakan membiarkan anak anak didiknya bertingkah semaunya. Sungguh ini potret pendidikan yang memprihatinkan.***Abdul Wahid