Sinjai, TINDAKMEDIA.COM----Pasar Mananti, Tellu Limpoe, dibangun bukan dengan uang sedikit, jumlah miliaran rupiah telah digelontorkan bagi pembangunan sarana dan prasaranya. Namun jika melihat lebih dekat akan tercenggang, karena hasil pembangunannya dinilai tidak sesuai harapan para pedagang dan pengunjung pasar Mananti.
Meskipun masih terbilang baru dibangun tapi terkesan kumuh, karena tidak berpungsinya
saluran air bagi keperluan para pedagang dan pengunjung. Ditambah lagi tidak tertatanya parkiran kendaraan, juga tumpukan sampah yang semakin memperburuk keadaan pasar.
"Meskipun sudah terpasang pipa pipa air, namun tidak berguna sama sekalu karena kering tak berair, saya sangat kecewa dengan pengelolaan pasar ini", ujar seorang pedagang kepada TINDAK, Selasa (30/7).
Andi Umar Tahir dari L.A.I Badan Peneliti Aset Negara menyayangkan keberadaan pasar Manannti yang amburadul ini, bukan hanya dari keringnya fasilitas air dan semrawutnya lahan parkir, ia pun menyoroti lapak para pedagang yang tidak tertata rapi. Menurutnya lagi, dalam pembangunan pasar itu seharusnya satu paket dengan sarana air bersih, "parkir kemana saja tuh uang miliaran rupiah".
Saat pihak pasar Manannti yang diwakili Haerudin dikonpirmasi oleh L.A.I Badan Peneliti Aset Negara, ia berjanji akan segera membenahi dan menata dengan baik keberadaan pasar itu. Pasilitas air bersih, pembenahan masalah sampah, penataan lahan parkir, dan lapak lapak, semuanya akan dibenahi agar memenuhi harapan masyarakat.
Agar tidak merugikan para pedagang dan masyarakat pengunjung pasar, maka lembaga BPAI dan media TINDAK akan terus memantau, supaya secepatnya ada perbaikan dan pembenahan****M.Said Mattoreang