Majalengka,TINDAK--Dugaan korupsi Dana Desa dan Bantuan Gubernur yang terjadi di Desa Borogojol,kecamatan Lemahsugih, yang melibatkan Kepala Desa E, harus disikapi serius oleh inspektorat dan kejaksaan Kabupaten Majalengka.
Seperti dilansir dari media lokal dan keterangan narasumber bahwa Kepala Desa E diduga telah menyalahgunakan anggaran Dana Desa TH Anggaran 2017, dan dana Bangub TA 2017.
Dugaan semakin kuat saat ketua LPM H.Dalil mempertanyakan RAB pada penerapan renovasi balai desa, karena ia hanya menerima anggaran 45 juta dari total anggaran 150 juta. Karena tidak ada keterbukaan dari kades E, maka ketua LPM mengundurkan diri.
Kemudian anggaran DD tahun anggaran 2017 senilai 190 juta buat pengadaan sapi, hanya diterapkan 118 juta, hal ini berdasar pernyataan ketua karang taruna Y. Selain itu dana untuk bangunan gedung serbaguna diblok desa Borogojol senilai 1,6 M untuk dua lantai dengan pengerjaan didua tahapkan, masih menurut ketua Tarka, dana dari TA 2018/2019 untuk tahap pertamanya selesai menelan anggaran 900.juta, selesai 2018 dan menurut kades E anggarannya 838 Juta rupiah. Hal itu pun mengemuka setelah warga desa Borogojol menggeruduk kantor kepala desa.
Bukan hanya itu dana BUMDES TA 2016 senilai 30 Juta, dan TA 2017 senilai Rp.22.500.000, diduga digelapkan, hal ini berdasar penuturan AG sebagai ketua BUMDES yang tidak tahu berapa anggaran yang masuk ke kas Bumdes.
Sedangkan untuk pembangunan Balai Kampung Batu Balai, yang disulap jadi Posyandu hanya diberikan 60 Juta, padahal menurut mantan kadus Batu Balai MD, anggaran itu sebesar 90 Juta.
Melihat carut marutnya pengelolaan uang desa yang serampangan, maka warga desa Borogojol menggeruduk kantor desa Borogojol dan menandatangani surat tidak percaya, bahkan menolak E sebagai kepala desa Borogojol***WAG/DIM
