Bangsa lndonesia yang berpenduduk mayoritas lslam, baru saja melaksanakan Pemilu serentak yang dianggap paling rumit dan tergila didunia. Bayangkan saja rakyat oleh KPU harus menentukan pilihan dimulai dari memilih Caleg tingkat Kabupaten/Kotamadya, Caleg Propinsi, Caleg Pusat, Calon Senator, dan sekaligus Capres/Cawapres.
Saking berat dan rumitnya materi kerja KPPS, tak sedikit dari petugas KPPS yang meninggal dunia kibat kelelahan, ditambah para korban mempunyai riwayat penyakit dalam dirinya, menurut Menteri Kesehatan kebanyakan serangan jantung,asma,dan,angin duduk. Kurang lebih ada 500 jiwa melayang, belum lagi yang dirawat dirumah sakit. Ini terjadi bukan oleh serangan teroris, tapi demi pemilu serentak yang baru dilaksanakan di lndonesia, mungkin didunia
Belum selesai sampai disitu, terjadi kericuhan dalam hasil penghitungan suara, dimana pihak tim pemenangan Prabowo-Sandi menolak hasil penghitungan KPU, karena merasa dicurangi. Lebih rumit lagi aduan kecurangan dan penyimpangan yang merugikan BPN Prabowo- Sandi oleh BAWASLU ditolak.
Maka hal ini semakin memperkuat semangat gerakan untuk turun kejalan, yang menurut Amien Rais, gerakan People Power, pada tanggal 22 Mei akan dilakukan, demi tegaknya kebenaran dan keadilan. Demi arah demokrasi yang sehat dan jurdil. Justru rencana people power inilah yang menggerakkan pihak keamanan untuk bersikap keras dan refresip dengan menerapkan pasal makar. Maka para pendukung Prabowo pun mulai ditangkap, karena dituduh makar.
Hiruk pikuk perpolitikan yang semakin memanas pada bulan puasa ini, selain diwarnai perang kata kata lewat medsos, juga berita berita hoax yang tambah memperkeruh suasana sosial politik lndonesia. Dimana buntutnya terjadi dengan penangkapan tokoh tokoh pro Prabowo-Sandi yang dinilai oleh pemerintah sebagai provokator dan aktor intelektual gerakan makar. Eggi Sudjana, Kivlan Zein, Ahmad Dhani, Bahtiar Natsir, lieus Sumaratung dan yang lainnya.
Jelas sudah terjadi polarisasi politik yang sangat kental antara kubu Prabowo -Sandi dengan Jokowi- Amin. Mereka sudah saling berhadapan dengan ego masing masing, dimana mereka memiliki teori politik dan argumentasi yang kuat demi sebuah keyakinan untuk bisa berkuasa.
Menyikapi semua ini maka pihak pemerintah melalui Menkopolhukam, Wiranto, mengultimatum akan menindak tegas bagi siapa pun yang merusak ketertiban dan keamanan pada gerakan people power 22 Mei. Bahkan sudah dianggap gerakan makar yang merongrong pemerintahan yang sah.
Melihat eskalasi politik yang semakin runyam dan memendam bara yang akan membakar, maka pada bulan suci Ramadhan ini bagi para aktipis yang menganut ajaran lslam, kembalilah kepada kesabaran. Kembalilah kepada nilai nilai lslam yang rahmatan lil a'lamin. Karena sesungguhnya Alloh SWT berkuasa untuk mencabut kekuasaan dengan menjatuhkannya dari tahta kekuasaan, sebaliknya Alloh yang yang maha kuasa mudah sekali mengangkat seseorang untuk berkuasa. Ini sudah dinyatakan dalam Al Qur'an.
Bahkan umat lslam jika berada dalam kemelut kehidupan yang pelik,selain harus menjadikan sholat dan sabar sebagai penolong, juga harus kembali kepada tali Alloh yaitu Al Qur anul karim. Sebagai pedoman hidup"way of life". Juga kembali kepada sunah Rosul. Mau tidak mau bagi umat lslam ini adalah sebuah keniscayaan yang wajib diperhatikan.
Jadikan nilai nilai al lslam sebagai rahmatan lil alamin, bukan menjadi umat yang mengumbar syahwat politik yang berpotensi mereduksi tatanan kehidupan umat. Selamatkan anak cucu kita sebagai bangsa yang beradab yang hidup damai berdampingan dalam keragaman yang indah.
Air mata ini sudah kering menangisi saudara saudara kita yang saling bantai di Suriah, di Yaman, dan Gaza Palestina. Betapa egoisme yang ditumpangi napsu setan sudah merusak dan membunuh negeri negeri umat lslam. Nyawa dan harta benda jadi rusak dan binasa. Kekuatan atas nama politik sangat destruktif menghancur leburkan hasil pembangunan. Ini terjadi karena ambisi politik yang tak dilandasi oleh nilai nilai lslam yang luhur. Akibatnya membangkitkan sebuah perlawanan karena kesabaran dan keimanan sudah diserang dan dikebiri oleh pihak ketiga yang barbar dan biadab.
Disini dinegeri tercinta lndonesia, adakah yang berpikiran pendek dan tidak waras hanya karena sebuah demokrasi, akan menjerumuskan anak bangsa ini pada situasi chaos yang bakal merusak sendi sendi kehidupan?! Semoga tidak akan terjadi. Jika sudah hebat keimanan dan keislamannya maka bayangan suram itu tidak akan terjadi, kecuali oleh para petualang poltik yang haus kekuasaan.
Mari kita jadikan momentum Ramadhan untuk saling memaapkan, saling menghargai, salung intropeksi, saling koreksi, dan saling mengasihi. Berharap rahmat dan ampunan Alloh SWT dalam menggapai negeri yang baldatun toyibatun warrabul ghofur. Jangan hanya atas nama demokrasi umat lslam jadi pecah dan bermusuhan. Akibatnya akan menjadi bangsa yang rugi, dan menyesal melihat runtuhnya sebuah peradaban yang telah ratusan tahun dibangun.
Prabowo, Jokowi, Amien Rais, Sandiaga Uno, Wiranto, Moeldoko, Gatot Nurmantyo, Ryamizad Riyakudu, Ma'rup Amin, adalah orang lslam. Mereka dalam naungan lslam adalah bersaudara, karena seiman seagama. Bersatulah dan kembali kepada tali Alloh SWT.lngat musuh kita adalah yahudi, nasrani,dan orang orang kapir yang tak sudi melihat harmoni yang indah dinegeri ini. Dimana tangan tangan mereka sudah berhasil menghancurkan umat lslam di lrak, libya, Suriah, Mesir, Palestina, Yaman, dan Afganistan.
Semoga bulan suci Ramadhan ini dapat menyadarkan para elit elit politik untuk bersatu padu memperkuat tali kebangsaan yang kuat. Bahu membahu mengisi alam kemerdekaan dalam membangun negeri yang maju dan bermartabat. Bisa saling menahan diri dalam kesabaran dan ketawakalan. Ramadhan ini semoga mampu menyadarkan anak bangsa ini bahwa sesungguhnya kehidupan duniawi ini hanyalah permainan dan senda gurau belaka, sesungguhnya sangat singkat dan semuanya akan berahir. Tidak ada yang abadi kecuali Alloh ajja wazalla yang maha gagah perkasa.***Dudi Daudi