Angka Partisipasi Pemilih Sangat Tinggi
Jedah,Saudi Arabia,tindakmedia.com
Ribuan warga Negara lndonesia yang berada di Arab Saudi melaksanakan pemilihan umum Capres Cawapres yang diselenggarakan oleh KBRI dan Konjen Rl Arab Saudi, Jum’at (12/4). Jurnalis TINDAK, Abu Adil, melaporkan dari kota Jedah, Saudi Arabia, bahwa Tempat Pemunggutan Suara dipusatkan di KJRI dan Sekolah Khusus WNI di Arab, Sekolah Pancasila.
Antusias Warga Negara lndonesia yang berada di Arab Saudi pada Pilpres kali ini sangat tinggi, terbukti dengan angka partisipasi WNI yang rela antri berjam jam hanya untuk memilih pemimpin mereka di lndonesia. Acara yang dimulai pada pukul 14.30 waktu KSA berdasarkan laporan jurnalis TINDAK berahir pada pukul 01.30 tengah malam. Berdasarkan hasil konpirmasi kepada petugas pemilu di KJRI Jedah, jumlah WNI yang ikut melaksanakan pemilu ini sangat tinggi, untuk satu lokasi di KJRI Jedah saja ada 4000 orang, itu yang sudah terdaptar, baik secara online mau pun daptar langsung, belum lagi pemilih yang mendaptar ditempat dan langsung nyoblos jumlahnya hampir sama. Sedangkan pada dua tempat pemilihan yang sama dikota Jedah, diperkiraan dalam jumlah ribuan pemilih.
Sebuah partisipasi politik kaum migrant yang patut dihargai, karena mereka rela harus meninggalkan kewajiban kerja hanya untuk sebuah kekuasaan. Sungguh besar sumbangsihnya terhadap Negara, karena mereka juga sebagai penyumbang devisa terbesar bagi APBN. Maka nasib mereka diluar negeri sebagai pemilih harus diperhatikan dan dihargai oleh pemerintah RI.
Pencoblosan pada hari Jum’at (12/4) adalah pemilihan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin no urut 01 dengan Paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno no 02. Juga untuk memilih Caleg ditingkat Propinsi.
Dalam pemilihan umum ini sedikit terjadi ketegangan karena massa pemilih dalam jumlah ribuan saling salib ingin saling mendahului. kesemrawutan yang terjadi di TPS dikarenakan kurangnya tenaga PPS yang profesional, juga minimnya bilik tempat pemilihan di TPS. Untung saja pihak keamanan Saudi Arabia ikut membantu mengamankan dan menertibkan massa pemilih yang sudah memanas. Dalam hal ini pihak panitia penyelenggara terkesan belum berpengalaman, padahal kegiatan ini sudah sering diselenggarakan di Arab Saudi.***
Jurnalis TINDAK di KSA, Abu Adil
Jedah,Saudi Arabia,tindakmedia.com
Ribuan warga Negara lndonesia yang berada di Arab Saudi melaksanakan pemilihan umum Capres Cawapres yang diselenggarakan oleh KBRI dan Konjen Rl Arab Saudi, Jum’at (12/4). Jurnalis TINDAK, Abu Adil, melaporkan dari kota Jedah, Saudi Arabia, bahwa Tempat Pemunggutan Suara dipusatkan di KJRI dan Sekolah Khusus WNI di Arab, Sekolah Pancasila.
Antusias Warga Negara lndonesia yang berada di Arab Saudi pada Pilpres kali ini sangat tinggi, terbukti dengan angka partisipasi WNI yang rela antri berjam jam hanya untuk memilih pemimpin mereka di lndonesia. Acara yang dimulai pada pukul 14.30 waktu KSA berdasarkan laporan jurnalis TINDAK berahir pada pukul 01.30 tengah malam. Berdasarkan hasil konpirmasi kepada petugas pemilu di KJRI Jedah, jumlah WNI yang ikut melaksanakan pemilu ini sangat tinggi, untuk satu lokasi di KJRI Jedah saja ada 4000 orang, itu yang sudah terdaptar, baik secara online mau pun daptar langsung, belum lagi pemilih yang mendaptar ditempat dan langsung nyoblos jumlahnya hampir sama. Sedangkan pada dua tempat pemilihan yang sama dikota Jedah, diperkiraan dalam jumlah ribuan pemilih.
Sebuah partisipasi politik kaum migrant yang patut dihargai, karena mereka rela harus meninggalkan kewajiban kerja hanya untuk sebuah kekuasaan. Sungguh besar sumbangsihnya terhadap Negara, karena mereka juga sebagai penyumbang devisa terbesar bagi APBN. Maka nasib mereka diluar negeri sebagai pemilih harus diperhatikan dan dihargai oleh pemerintah RI.
Pencoblosan pada hari Jum’at (12/4) adalah pemilihan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin no urut 01 dengan Paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno no 02. Juga untuk memilih Caleg ditingkat Propinsi.
Dalam pemilihan umum ini sedikit terjadi ketegangan karena massa pemilih dalam jumlah ribuan saling salib ingin saling mendahului. kesemrawutan yang terjadi di TPS dikarenakan kurangnya tenaga PPS yang profesional, juga minimnya bilik tempat pemilihan di TPS. Untung saja pihak keamanan Saudi Arabia ikut membantu mengamankan dan menertibkan massa pemilih yang sudah memanas. Dalam hal ini pihak panitia penyelenggara terkesan belum berpengalaman, padahal kegiatan ini sudah sering diselenggarakan di Arab Saudi.***
Jurnalis TINDAK di KSA, Abu Adil