Laporan warga mengatakan, kerusakan jalan tersebut sudah lama yakni 11 tahun lalu dengan total panjang 2 kilo yang sampai sekarang belum jua tersentuh perbaikan dan terkesan seakan dibiarkan oleh pemerintah desa setempat.
Mirisnya, rumah Kepala Desa Bontokassi Dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Takalar justru berada di area jalanan rusak ini.
Siswa SMP, Cindi (15), yang setiap hari sekolah melewati jalan tersebut juga mengeluhkan rusaknya jalan tersebut.
"Saya sangat prihatin dengan kondisi jalan yang tidak kunjung di perbaiki, padahal jalanan ini adalah satu satunya akses terdekat yang saya lalui ketika hendak kesekolah," ungkap Cindi.
Senada dengan Siswa SMP, Warga Dusun Cambaya Daeng Bani (43), juga mengeluhkan kondisi jalan yang menurutnya sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki.
"Jalanan rusak sangat menghambat aktivitas, hampir setiap hari saya melewati jalan ini untuk mengantar roti pesanan pelanggan, dan harus berhati hati karena jika tidak, saya juga bisa terjatuh bersamaan muatan yang saya bawa", ucap Daeng Bani.
Seorang warga berinisiatif menimbun rusaknya jalan dengan sampah, berharap mengurangi genangan air tapi tentu jalannya tidak bisa mulus hanya dengan itu, malah itu menambah becek pada saat hujan turun.
"Saya berharap jalan didusun kami mendapat perhatian dari pemerintah terkait agar jalanan segera diperbaiki secepatnya." harap Daeng Talli. (Fira)