TINDAKMEDIA.COM - Pemilu serentak yang akan digelar pada 17 april 2019,mau tidak mau telah membenturkan beberapa kelompok kepentingan,"vested interest".Hal ini dikhawatirkan menjadi konflik horizontal yang merusak kesatuan dan persatuan bangsa.
Jika melihat adu debat dari kedua kubu capres cawapres,semua yang dilontarkan persis anak kecil yang saling membanggakan bapaknya masing masing,bahkan saling menghina dan merendahkan.Bahasanya sudah sangat dalam dan masuk ke yang pribadi.
Dari mulai ada ideologi PKI yang mulai merangkak bangkit,sampai isu kebangkitan neo orde baru.Begitu pula sektor ekonomi dijadikan sasaran serang.
Kubu Jokowi mengklaim sudah membuktikan hasil pembangunan disegala bidang,terutama pembangunan infrastruktur jalan.Sementara Kubu Prabowo-Sandi memandang dengan persepsi"Patojaiah".lndonesia ekonominya melempem.Hutangnya luar biasa.lndonesia bisa bangkrut.
Meski belum sampai kepada ancaman keselamatan jiwa dari dua kubu yang beradu.Komentar dan ungkapan dimedsos sudah keterlaluan.Betapa persaingan politik ini sudah digelitik oleh intrik intrik yang tak cantik,dimulai dari berita hoax,tudingan berbau fitnah, dan seabreg kata kata narsis lainnya, yang bagi orang dewasa sebagai kalimat ambigu yang bego.
Menyikapi situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, maka pada acara silaturahmi redaksi tindak kepada sekwan DPRD Tasikmalaya H.Iing Farid Gojin, pada kesempatan itu ia memberikan komentar dan pernyataan yang tegas namun dengan nada yang halus dan santun.
Mari kita jernihkan hati dan pikiran ini. Kita ini bangsa lndonesia, bangsa yang besar dan berdaulat. Bersatu dalam NKRI. Berbeda suku, bahasa, budaya daerah dan agama namun satu kesatuan dalam wadah INDONESIA RAYA. Meski beda tetapi dalam bahtera INDONESIA yang sedang mengarungi samudera raya,untuk menuju cita cita proklamasi, merdeka, aman, damai, makmur dan sejahtera.
"Siapapun Presiden Indonesia terpilih harus merealisasikan cita-cita mulia itu, sungguh sebuah pekerjaan yang maha berat karena harus menanggung amanah rakyat"
Jangan berantem saling menjelekkan,yang membuat kita terlena dalam pertikaian tak berguna,sementara perampok perampok negara dibiarkan gentayangan,padahal itu musuh nyata yang sangat merusak sendi sendi prrekonomian bangsa dan negara.
Mari kita bersatu padu. Siapa pun pemenang Pilpres atau Pileg, harus mampu merealisasikan pembangunan. Hasil pembangunan kita jaga dan pelihara. Program kerja mari kita manifestasikan demi kemajuan bangsa dan negara. Kamu, aku, kalian yang merasa menjadi orang lndonesia harus bangkit untuk membangun nation state ini dengan kerja nyata.Bukan hanya adu kata, debat saling hujat, mari kita bersatu padu untuk INDONESIA JAYA DAN HEBAT dimata dunia. (Tdk)